Anime Jepang adalah satu jenis film
yang unik. Keunikannya ada dalam cerita anime itu sendiri dan bagaimana anime
dibuat. Artikel ini akan membahas secara singkat bagaimana anime dibuat dan
hal-hal yang menyertainya. Anime telah berkembang begitu pesat dalam hal
kualitas gambar, penggunaan warna, teknologi dalam cerita dan kemulusan gambar.
Walaupun begitu konsep pembuatannya tidaklah jauh berbeda dari tahun ke tahun.
Anime sangatlah
unik jika dibandingkan dengan film animasi atau film kartun dari Amerika
seperti Batman dan Superman, Dora dari Spanyol atau animasi lainnya dari
berbagai negara. Perbedaannya bisa dilihat di beberapa hal di bawah ini:
Anime dibuat
berdasarkan budaya Jepang dimana beberapa hal mungkin tampak tidak etis di beberapa
negara. Sebagai contohnya, menampilkan *sensor* bukanlah hal yang terlalu
dipermasalahkan di Jepang. Hal ini membuat anime Jepang perlu disimpan di
rating lebih tinggi dibandingkan rating yang diberikan di Jepang. Tentunya
perlu melewati badan sensor film independen untuk menentukan rating paling
tepat untuk masing-masing negara.
Banyak anime
disponsori perusahaan besar. Dana sebagian besar dipakai untuk promosi dan
pemesanan jam tayang di stasiun TV besar seperti FujiTV dan TBS. Seringkali
perusahaan anime justru kekurangan dana. Hal ini dikompensasi dengan penjualan
DVD dan penjualan boneka atau model figur.
Besarnya biaya
promosi dan tayang di televisi mempunyai implikasi terhadap harga DVD yang
tinggi. Perusahaan anime mencari jalan untuk menurunkan harga DVD mereka, salah
satunya caranya yaitu dengan menayangkan anime via streaming di internet,
contohnya diCrunchyroll.com. Sebagai
gambaran, biaya pembuatan 1 episode anime berkisar antara 2 juta yen sampai
dengan 30 juta yen atau antara 18 ribu dollar Amerika sampai dengan 276 ribu
dollar Amerika.
Bagaimanakah proses
yang dilakukan dari 0 hingga jadi sebuah anime yang dapat kita tonton? Layaknya
seperti pembuatan sebuah film, anime juga mempunya proses yang sama seperti
pembuatan sebuah film, berikut adalah prosesnya:
1.Planning
Perencanaan
pastinya kerangka terpenting dalam membuat sesuatu, tidak hanya anime. Namun
dalam hal ini, perencanaan kira-kira meliputi tentang hal anime apa yang akan
dibuat, bagaimana garis besar ceritanya, teknis, design karakter dan pembagian
staff.
2.Scenario
Setelah perencanaan
matang dibuat, maka selanjutnya membuat scenario. Dari sini cerita dibuat dan
dikembangkan . Detail karakter juga dijelaskan.
3.Storyboard
Skenario adalah
bentuk cerita tertulis sehingga perlu divisualisasikan dalam bentuk gambar,
agar tim produksi mengerti sepenuhnya detail cerita dan karakter yang akan
dibuat. Disinilah peran story board diperlukan . Dalam story board ini
dijelaskan bagaimana karakter tersebut bergerak dalam setiap adegan. Lalu
diperhitungkan pula sudut penempatan kamera , cahaya, bayangan, dan manajemen
waktu. Story board harus selesai sepenuhnya, karena menjadi dasar dalam rapat
antara bagian produksi dan bagian gambar.
Contoh storyboard
“Untuk Aru Kagaku no Railgun”. Storyboard ini memiliki 5 kolom yaitu nomor,
tata letak, aksi, dialog, dan waktu berjalan (waktu dan frame). Tata letak
(layout) digambar secara kasar saja karena akan ditangani oleh seniman lain
pada langkah berikutnya.
4.Menggambar
Tahap ini biasanya
terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
- pembuatan lay out
- gambar-gambar kunci
- animasi in-between
Dalam proses lay
out , orang yang bertanggung jawab membuatnya akan banyak memikirkan bagaimana
alur gerakan karakter dalam setiap adegan atau detail latar dan masih banyak
hal yang lain terkait proses perfilman.
Setelah itu, mulai
dibuat gambar-gambar kunci. Orang yang bertanggung jawab dalam tahap ini harus
menentukan pada titik-titik mana saja pergerakan karakter terjadi.
Proses ini kemudian
dilanjutkan dengan gambar in-between yang mengisi gambar kunci tersebut.
Hasilnya, gambar itu sepenuhnya bergerak.
5.Mewarnai
Dulu proses
pewarnaan menggunakan cat dan kuas di atas sel-sel yang disiapkan. Tapi
sekarang, karena gambar di scan dalam computer , pewarnaan bisa dilakukan
dengan cara digital. Pewarnaan ini penting untuk memberikan nuansa dan efek
pada animasi tersebut.
6.Filmnisasi
Tahap ini
menyatukan dan merekam seluruh gambar yang sudah disiapkan. Pada proses ini
gambar-gambar itu bergerak dan ditambahkan visual efek jika diperlukan. Dulu,
animasi tercipta dari hasil memotret frame satu ke frame yang lain. Tapi
sekarang sudah menggunakan komputer.
7. Dubbing
Tahap selanjutnya
setelah animasi itu menjadi film utuh adalah pengisian suara . Pengisian suara
untuk setiap karakternya mulai dimasukkan. Begitu juga efek suara yang lain.
·
Biaya produksi ANIME per episode
Meskipun industri
animasi AS dan Eropa sudah mengadopsi teknologi 3D bukan berarti anime yang
masih menggunakan teknologi animasi 2D ditinggalkan penontonnya.
Dari hasil selancar
di dunia maya, biaya produksi anime adalah 11 juta yen/episode atau kurang
lebih Rp 1,32 milyar/episode dan untuk 1 season – 12 episode menghabiskan biaya
Rp 15,84 milyar. Biaya produksi ini terdiri dari :
* Original work – 50,000 yen ($660) – Rp 6 jt
* Script – 200,000 yen ($2,640) – Rp 24 jt
* Direction – 500,000 yen ($6,600) – Rp 60 jt
* Production – 2 million yen ($26,402) – Rp 240 jt
* Animation Supervision – 250,000 yen ($3,300) – Rp 30 jt
* Original Art – 1.5 million yen ($19,801) – Rp 180 jt
* Animation – 1.1 million yen ($14,521) – Rp 132 jt
* Post-production – 1.2 million yen ($15,841) – Rp 144 jt
* Art (backgrounds) – 1.2 million yen ($15,841) – Rp 144 jt
* Photography – 700,000 yen ($9,240) – Rp 84 jt
* Sound – 1.2 million yen ($15,841) – Rp 144 jt
* Materials – 400,000 yen ($5,280) – Rp 48 jt
* Editing – 200,000 yen ($2,640) – Rp 24 jt
* Printing – 500,000 yen ($6,600) – Rp 60 jt
* Script – 200,000 yen ($2,640) – Rp 24 jt
* Direction – 500,000 yen ($6,600) – Rp 60 jt
* Production – 2 million yen ($26,402) – Rp 240 jt
* Animation Supervision – 250,000 yen ($3,300) – Rp 30 jt
* Original Art – 1.5 million yen ($19,801) – Rp 180 jt
* Animation – 1.1 million yen ($14,521) – Rp 132 jt
* Post-production – 1.2 million yen ($15,841) – Rp 144 jt
* Art (backgrounds) – 1.2 million yen ($15,841) – Rp 144 jt
* Photography – 700,000 yen ($9,240) – Rp 84 jt
* Sound – 1.2 million yen ($15,841) – Rp 144 jt
* Materials – 400,000 yen ($5,280) – Rp 48 jt
* Editing – 200,000 yen ($2,640) – Rp 24 jt
* Printing – 500,000 yen ($6,600) – Rp 60 jt
Satu episode anime rata-rata terdiri dari 25 menit atau sekitar 37.500 frames. Jika biaya produksi anime adalah Rp 1,3 Milyar/episode, maka biaya produksi anime per menit adalah Rp 52,8 juta/menit atau Rp 35.200 per frame.
Berikut ini daftar
biaya produksi anime per episode:
~ 1962 – Astroboy: Rp 252 juta/eps
~ 1982 – Macross: Rp 660 juta/eps
~ 1995 – Evangelion: Rp 750 juta/eps
~ 2000 – ZOIDS: Rp 1,09 milyar/eps
~ 2002 – Gundam SEED: Rp 3 milyar/eps
~ 2004 – Gimdam SEED Destiny: 3,96 milyar/eps
~ 2007 – Gurenn Lagann: Rp 1,3 milyar/eps
~ 1962 – Astroboy: Rp 252 juta/eps
~ 1982 – Macross: Rp 660 juta/eps
~ 1995 – Evangelion: Rp 750 juta/eps
~ 2000 – ZOIDS: Rp 1,09 milyar/eps
~ 2002 – Gundam SEED: Rp 3 milyar/eps
~ 2004 – Gimdam SEED Destiny: 3,96 milyar/eps
~ 2007 – Gurenn Lagann: Rp 1,3 milyar/eps
Mari kita bandingkan dengan biaya produksi animasi barat:
~ 1987 – Ducktales: Rp 5,2 milyar/eps
~ 1999 – Spongebob Squarepants: Rp 6,7 milyar/eps
~ 1999 – Futurama: Rp 12 milyar/eps
~ 2005 – Avatar: The last airbender: Rp 13,2 milyar/eps
Terbukti ternyata
yang kita tonton selama ini bukan karya murahan kan? Lalu darimana para pekerja
studio itu mendapat uang sebegitu banyak untuk memproduksi satu episode anime
hampir setiap minggunya?
Total biaya anime 2/3-nya dibiayai oleh pemerintah Jepang.
Total biaya anime 2/3-nya dibiayai oleh pemerintah Jepang.
Anime adalah
transfer budaya, pengetahuan, pemikiran dan banyak hal. Bisa dibayangkan cara
pandang kita terhadap negara Jepang sekiranya anime tidak pernah di ciptakan?
Nah sekarang
terjawab kenapa animasi Indonesia sulit disejajarkan kualitas juga pamornya
dengan produksi internasional dan alasan kenapa animator Indonesia lebih
memilih berkarir di luar negri.
Kecuali jika ada investor yang berani menanam modal dengan angka diatas untuk produksi animasi di Indonesia, siapa tahu?
Kecuali jika ada investor yang berani menanam modal dengan angka diatas untuk produksi animasi di Indonesia, siapa tahu?
Nah mulai sekarang
marilah kita menghargai dan mengapresiasikan hasil karya para animator yang
telah membuat sebuah karya yang tidak mudah seperti kita bayangkan, dan
janganlah hanya menonton saja tanpa tau jerih payah orang yang membuatnya,
dengan begitu kita akan tau makna dan kita akan sadar bahwa Anime itu bukanlah
hanya tontonan anak-anak saja yang tidak ada gunanya, tapi Anime adalah sebuah
seni dan banyak pembelajaran didalamnya yang dapat kita peroleh.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar